![]() |
sebanyak 70 peserta dari berbagai kalangan seperti, santri, guru, dan mahasiswa. |
PONTIANAK - Yayasan Bhakti Arumi Delangga, Maktab Tuli As-Sami gelar giat Anjangsana Inklusif dan Edukatif 2025 di wilayah Kota Pontianak, Kamis (10/07/2025) lalu.
Maktab Tuli As-Sami merupakan tempat pendidikan dan pembinaan anak-anak penyandang disabilitas tuli, beralamat di gang Alpukat Jaya, jalan Komyos Sudarso, kelurahan Sungai Beliung, kecamatan Pontianak Barat.
Anjangsana Inklusif dan Edukatif 2025 ini, merupakan kegiatan perdana yang diadakan Maktab Tuli As-Sami. Yang mana kegiatan ini diikuti sebanyak 70 peserta dari berbagai kalangan seperti, santri, guru, dan mahasiswa.
Adapun mahasiswa yang mengikuti Anjangsana Inklusif dan Edukatif 2025, merupakan mahasiswa magang dari perguruan tinggi Universitas Tanjungpura (Untan) jurusan Ekonomi Islam. Mahasiswa magang tersebut akan mengabdikan dirinya selama bertugas di Yayasan Bhakti Arumi.
Ketua Pengurus Maktab Tuli As-Sami, Muhammad Fakhrul Maulana mengatakan bahwa tujuan diadakan Anjangsana Inklusif dan Edukatif 2025 ini, untuk membuka wawasan santri terhadap dunia luar secara langsung."Dengan metode pembelajaran berbasis pengalaman dan observasi nyata sesuai dengan kebutuhan khusus mereka," ucapnya.
Ia juga menambahkan, dalam kegiatan anjangsana ini, para santri didampingi oleh juru bahasa isyarat, agar santri-santri dapat memahami ilmu dengan baik dan benar. "Kegiatan anjangsana ini, kami mengunjungi lima tempat edukatif di Kota Pontianak, yakni Pontive Center, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan, Kompas TV, Museum Kalimantan Barat (Kalbar), dan Tugu Khatulistiwa," kata Arul.
Pontive Center jadi tujuan pertama santri untuk mempelajari pelayanan publik dan partisipasi masyarakat dalam pembangunan Kota Pontianak, selain itu juga sebagai tempat perekaman CCTV di area Pontianak.Setelah itu, para santri bertolak ke Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Pontianak, untuk meningkatkan minat baca dan literasi santri disabilitas, mengenal bahan pustaka isyarat dan ramah disabilitas, serta mengikuti tour edukatif mengenai arsip sejarah Kota Pontianak.Para santri kemudian menuju ke Studio Kompas TV untuk mempelajari dunia penyiaran dan media massa.
Santri-santri dikenalkan bagaiamana proses produksi berita, kerja tim di balik layar, serta pentingnya media dalam menyampaikan informasi publik, termasuk penyandang disabilitas.Usai berkunjung ke Kompas TV, para santri bertolak ke Museum Kalimantan Barat untuk mempelajari sejarah, adat, dan budaya yang ada di Kalbar.
Terakhir, para santri mendatangi monumen ikonik di Pontianak yaitu, Tugu Khatulistiwa. Mereka mempelajari letak geografis Kota Pontianak yang dilintasi garis khatulistiwa, fenomena titik nol lintang dan proses terjadinya kulminasi matahari.
Kegiatan tersebut merupakan bagian dari program pembelajaran luar kelas, yang mempunyai maksud untuk memperluas wawasan santri secara holistik, membangun interkasi sosial yang positif, serta mengenalkan nilai edukatif secara langsung dan bermakna bagi santri penyandang tuli.
Narasumber: Makhtab Tuli As Sami'i
Penulis : Radiansyah