• Jelajahi

    Copyright © SOROTFOKUS-NEWS
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Latest Post

    Masyarakat KeluhkanJalan Baru Sudah Rusak, PPK: Karena Kendaraan ODOL, Berikut Pengakuan IGS: Saya Cuma Sewakan Alat, Adhi Karya yang Punya Proyek

    REDAKSI
    8/21/2025, 8/21/2025 04:07:00 AM WIB Last Updated 2025-08-21T11:07:02Z
    masukkan script iklan disini
    masukkan script iklan disini


    KAPUAS HULU (KALBAR) - Masyarakat di sekitar jalan Lintas Kalimantan Poros Utara Menuju arah Kabupaten Sintang, di Nanga Kantuk, Kecamatan Empanang, Kabupaten Kapuas Hulu, Propinsi Kalimantan Barat mengeluh karena bangunan jalan yang masih terbilang baru sudah mengalami kerusakan parah.


    "HER, masyarakat setempat kepada media ini menyampaikan," Jalan ini sudah mengalami kerusakan parah, padahal masih terbilang baru yang dikerjakan pada tahun 2024 lalu, namun lihatlah kondisi saat ini.



    Pria yang juga dikenal sebagai tokoh adat setempat itu kembali menambahkan," Mereka ( Pelaksana) juga ada mengambil material di dekat sungai sini, dan saya tau tempat itu.


    "Tim media melakukan penelusuran dan mendapatkan nama untuk dikonfirmasi," Saudara IGS Via telp WhatsApp menjelaskan saat diminta keterangan terkait jalan tersebut," Saya cuma membantu doang aja, mereka pinjam alat, Sewa alat gitu, yang punya proyek itu Adhi Karya, Silakan saja pak,

    Kasian masyarakat, rugi tu, kerja macam hantu.


    "Awak media kembali pertanyakan terkait hanya sewa alat, dan IGS kembali menegaskan," Ya kitakan nyewakan alat segala macam kemaren, cuman karena saya sudah dikenal orang banyak, akhirnya nama saya disebut orang kan, Mana juga orang kenal Adhi Karya orang dari pulau Jawa sana.

    Bapak kejar saja ke balai situ yang gedung Kartini, sudah bapak jangan cari yang lain bapak kejar saja Adhi karya, mereka lempar sana sini itu," tegasnya.


    "Keterangan AJi Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Menyampaikan," Dalam perencanaan jalan tersebut, diasumsikan bahwa kendaraan yang melintas memiliki spesifikasi teknis sesuai regulasi, baik dari segi berat maupun dimensi. 


    Namun dalam praktik di lapangan, khususnya pada daerah-daerah penghasil kelapa sawit, sering ditemukan kendaraan angkutan hasil perkebunan yang Overload (kelebihan muatan) dan Overdimension (dimensi melebihi ketentuan). Kendaraan ODOL ini memberikan beban yang jauh lebih besar dari yang dirancang, sehingga berdampak serius terhadap kinerja dan umur rencana perkerasan jalan aspal. Satu kendaraan ODOL bisa setara dengan puluhan kendaraan normal dalam hal kontribusi terhadap kerusakan jalan. 


    Masuknya lalu lintas ODOL secara terus-menerus akan mempercepat terjadinya kerusakan jalan. Dalam beberapa kasus ekstrem, umur jalan bisa turun hingga 50% atau lebih. Kendaraan ODOL keretakan dan lubang pada lapisan perkerasan. Beban berlebih juga menyebabkan kerusakan struktural permanen.


    "Saat diminta informasi pelaksana proyek, Pak AJI menjawab," Adhi Karya kongsi dengan Perusahan² lokal pak,"terangnya.


    "Tim Gabungan LSM Esok Center dan Limas yang juga turun langsung melihat kondisi di dilapangan, melalui Syafarahman dan Oviandi.A.M.d  menanggapi," Pemerintah harus membentuk tim independen untuk mengaudit kualitas jalan yang rusak. 


    Audit harus menjawab, apakah kerusakan murni karena ODOL, atau ada indikasi kegagalan konstruksi? Ini akan menentukan langkah rehabilitasi dan pihak yang harus menanggung biaya perbaikan.


    Pemerintah daerah (Polisi & Dishub) harus melakukan operasi secara rutin dan konsisten di jalur tersebut untuk menindak tegas kendaraan ODOL.


    Pemerintah harus terbuka mengenai hasil audit dan langkah-langkah yang akan diambil kepada masyarakat. Jika terbukti ada kelalaian dari kontraktor, sanksi kontrak dan hukum harus diberlakukan.


    Melalui informasi ini Masyarakat perlu diedukasi bahwa meskipun umur jalan masih baru, beban yang jauh melampaui batas kemampuan struktur jalan akan menyebabkan kerusakan cepat. Namun, pemerintah juga harus bersikap kritis dan tidak serta-merta "menutupi" kemungkinan kesalahan dalam konstruksi dengan hanya menyalahkan ODOL.

    Kerusakan jalan di Nanga Kantuk adalah contoh klasik dari permasalahan infrastruktur di daerah penghasil komoditas. 


    Faktor ODOL adalah penyebab utama yang sangat dominan, namun kualitas konstruksi oleh PT Adhi Karya tetap harus diselidiki lebih lanjut untuk memastikan tidak ada kelalaian. Solusi jangka pendek adalah perbaikan jalan, sedangkan solusi jangka panjangnya adalah penegakan hukum yang kuat terhadap pelaku ODOL dan perencanaan pembangunan jalan dengan spesifikasi yang lebih tinggi di daerah dengan potensi lalu lintas berat.


    "Terkait hal ini kami telah menyusun hasil investigasi dan sumber yang diperlukan dan mempertimbangkan untuk menindaklanjutinya,"tutupnya.(Tim)

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini

    Tag Terpopuler