Langsa, sorotfokus-news | Ratusan mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Langsa menggelar aksi demo di depan gedung rektorat pada Jumat pagi. Dalam aksi tersebut, mereka menyampaikan tujuh tuntutan utama, mulai dari pemotongan Uang Kuliah Tunggal (UKT) hingga pencopotan Dekan Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah (FUAD), Jum'at, 11 Oktober 2024.
Salah satu tuntutan utama yang disuarakan mahasiswa adalah pemotongan UKT bagi mereka yang hanya mengambil mata kuliah skripsi.
"Mahasiswa semester akhir seharusnya tidak dibebani biaya penuh, karena beban mata kuliah mereka sudah berkurang. Ini soal keadilan," ujar syahrijal ketua sema IAIN Langsa Selain itu, para mahasiswa mendesak pihak kampus untuk memperjelas kondisi sarana dan prasarana (SARPRAS) di kampus yang dinilai masih jauh dari memadai.
Mereka menuntut perbaikan segera agar lingkungan kampus dapat menunjang proses belajar mengajar dengan baik.
Tuntutan transparansi dalam pengelolaan beasiswa Kartu Indonesia Pintar (KIP) juga disuarakan. Mahasiswa meminta agar proses seleksi dan distribusi dana beasiswa dilakukan secara terbuka. "Kami hanya ingin kejelasan, agar tidak ada lagi isu penyelewengan beasiswa di kampus ini," tegas salah seorang mahasiswa.
Disamping itu, mahasiswa meminta agar sistem penyerahan almamater dikembalikan ke model tahun 2022 dan diberikan paling lambat dua hari sebelum Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK). Mereka menilai keterlambatan dalam
penyerahan almamater hanya akan menghambat kelancaran pelaksanaan PBAK.
Tuntutan lainnya adalah pencabutan dekan Fuad karna dianggap arogansi dalam mengelola ormawa fuad terkhusus dari segi RAB anggaran dan bentuk kegiatan Ormawa.
Mahasiswa juga mengecam keras rektor IAIN Langsa karena dinilai lambat dalam merespons aspirasi yang telah disampaikan sejak lama.
"Jika tidak ada tanggapan hingga Senin pukul 08.00 WIB, kami akan datang dengan massa yang lebih besar," ancam sujai ketua dema IAIN Langsa.
Aksi unjuk rasa ini berlangsung damai hingga sekitar 11.00 WIB. dalam aksi ini warek III bapak Prof. Dr. Iskandar Budiman, MCL berjanji akan membawa tuntutan ini ke rapat lanjutan pada Senin 14 Oktober 2014. la juga mengundang perwakilan mahasiswa untuk hadir membahas isu-isu yang disampaikan.
Meskipun Warek III telah memberi tanggapan, mahasiswa menegaskan bahwa mereka akan tetap mengawasi perkembangan dari tuntutan ini. Mereka berharap ada langkah konkret dari rektorat demi memastikan kepentingan mahasiswa dapat terakomodasi.(Red)